SiFadly - Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia, yang ditunggu- tunggu kedatangannya, Rasulullah saw. pernah menyatakan dalam sebuah haditsnya ” Barang siapa yang suka- cita dengan kedatangan bulan ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya dari api neraka”. Suka- cita menyambut Ramadhan harus dibuktikan dengan semangat mempersiapkan bekal, baik material, fisik maupun mental, agar dapat melaksanakan peningkatan kualitas ibadah selama bulan ramadhan.
Puasa ramadhan hukumnya wajib bagi orang yang memenuhi syarat:
- Islam
- Baligh
- Berakal
- Mampu berpuasa( Sehat jasmani dan rohani)
- Tidak dalam bepergian ( Musafir)
- Suci dari haid dan nifas bagi wanita
Firman Allah swt. dalam QS. 185:
” Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan- penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu”
Syarat, Rukun dan Pembatal Puasa
Secara syar’i, Puasa Ramadhan dinyatakan sah apabila memenuhi syarat dan rukunnya. Syarat sah puasa Ramadhan meliputi:
- Islam sepanjang hari
- Suci dari haidh, nifas, dan wiladah, tamyiz dan
- Berpuasa pada waktunya
Rukun Puasa adalah:
- Niat di malam hari sebelum fajar
- Menahan diri dari makan, minum dan bersetubuh serta hal- hal yang membatalkan puasa
Hal- hal yang membatalkan puasa:
- Makan, minum, dan bersetubuh dengan sengaja
- Memasukkan sesuatu barang ke dalam perut lewat kerongkongan
- Muntah dengan sengaja
- Mengeluarkan mani dengan sengaja (onani)
- Kedatangan haidh
- Melihat hilal Syawal
Adab- Adab Berbuka dan Bersahur
- Mensegerakan berbuka (ta’jil) sebelum shalat magrib, dan mengakhirkan makan sahur
- Berdoa ketika berbuka, dan menetapkan niat saat sahur
- Tidak boleh wishal setelah sahur
- Kesunahan- kesunahan dalam berbuka dan bersahur
Amalan Istimewa di Bulan Ramadhan
- Puasa wajib di bulan Ramadhan
- Berderma, bershodaqah, peduli dan meningkatkan kesabaran
- Tadarrus al- Qur’an
- Qiyamul laili ( Shalat Tarawih) 20 rakaat, dan shalat witir maksimal 11 rakaat
- Ihya’ul laili (menghidupkan malam)
- Memperbanyak dzikir dan doa dll. Dan doa yang disukai Rasulullah SAW adalah:
a) Memohon ridha Allah SWT dan surga
b) Memohon perlindungan dari kebencian Allah dan dari siksa neraka
c) Memohon ampunan ilahi, dengan memperbanyak ucapan doa:
” Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku mohon ampunan kepada Allah, aku mohon ridho- Mu dan surga, serta Aku mohon perlindungan kepada- Mu dari kebencian-Mu dan dari siksa neraka”
Keistimewaan dan Keutamaan Ramadhan
- Bulan kesabaran yang pahalanya tanpa terbatas
- Bulan yang di dalamnya diturunkan Al- Qur’an
- Ibadah- ibadah Fardhu dilipat gandakan 70 kebaikan
- Ibadah Sunnah dinilai sama dengan fardhu di luar bulan Ramadhan
- Terdapat malam Qodar (lailatul Qadar) yang lebih mulia dari ibadah seribu bulan
- Memberi makanan untuk berbuka puasa memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa
- Bulan yang awalnya rahmah, tengahnya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka
- Tadarrus Al- Quran menjadi orang yang dirindukan surga Allah SWT
- Doa orang yang puasa dikabulkan Allah
Orang yang berdzikir kepada Allah di bulan ramadhan akan diampuni, dan orang yang berdoa di bulan tersebut tidak pernah ditolak (doanya).
10. Allah merahasiakan pahala puasa sebagai sesuatu keistimewaanya. Di dalam sebuah hadits qudsi, diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Abu Hurairah ra, beliau dinyatakan:
Setiap amal manusia adalah milik mereka (balasannya) kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu milikKu, dan Aku sendiri yang menetapkan pahalanya.
Demikian istimewanya bulan ramadhan, dan demikian besarnya peluang yang dapat kita raih di dalamnya, maka sepatutnyalah kita benar- benar mempersiapkan diri dengan sebaik- baiknya, sehingga tidak kehilangan momentum yang sangat istimewa tersebut.
Oleh karena itu sungguh naif dan sangat disayangkan bagi seorang muslim dan mukmin yang dengan sengaja meninggalkan shaum Ramadhon, padahal tidak ia mampu dan tidak sakit atau bepergian. Ketahuilah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Barang siapa membatalkan puasa satu hari saja di bulan Ramadhan tanpa uzur yang diperbolehkan Allah SWT, maka ia tidak dapat membayarnya. Walaupun ia berpuasa sepanjang masa.
Sungguhpun demikian besar keutamaan dan kemuliaan buln Ramadhan, namun ternyata ada dan bahkan banyak orang yang tidak dapat meraihnya karena puasanya tidak diikuti dengan sikap dan perilaku yang benar, anggota badannya tidak ikut berpuasa. Rasulullah SAW. bersabda:
Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan perbuatan tercela, maka Allah tidak mempedulikan orang tersebut meskipun dia meninggalkan makanannya dan minumannya (puasa).
Orang yang berpuasa haruslah mampu mengendalikan seluruh anggota badannya, agar semua anggota badan itu juga ikut berpuasa. Matanya berpuasa dari pandangan kemaksiatan, mulutnya berpuasa dari berkata dusta dan bohong, tangan, kaki, telinga dan semuanya harus ikut berpuasa.
Imam Ahmad meriwayatkan hadits, Rasulullah SAW. bersabda:
Banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapat apa- apa dari puasanya kecuali kelaparan, dan banyak orang yang berdiri (sholat Malam) tetapi tidak mendapat apa- apa dari sholatnya kecuali hanya kelelahan saja.
Berdasarkan penjelasan dari rangkaian hadits maupun firman Allah SWT tadi marilah kita sungguh- sungguh ibadah ramadhan tahun ini, sehingga kita benar- benar mendapat berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah swt. Amin.