SiFadly - Televisi membuka mata banyak orang dan memberikan berbagai informasi tentang apa yang terjadi di luar sana. Sebuah studi pun mengungkap bahwa menonton tayangan ulang acara kesukaan di televisi dapat membantu membangkitkan tekad dan energi emosionalnya.
Tapi jangan terlalu banyak menonton televisi. Karena kebanyakan duduk diam di depan televisi meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, obesitas, gangguan konsentrasi dan penambahan berat badan pada anak-anak hingga kematian.
Untuk itulah sejumlah pakar menyarankan untuk mengurangi intensitas menonton televisi dan memperbanyak aktivitas fisik. Berikut alasan lain yang mendasari pentingnya mengurangi aktivitas menonton televisi.
1. Meningkatkan kesuburan
Sebuah studi dari Harvard University yang ditampilkan dalam BMJ menemukan bahwa pria yang menonton televisi selama 20 jam atau lebih setiap minggunya mengalami penurunan jumlah sperma hingga 44 persen. Untuk itu jika tak ingin mengalaminya maka pria disarankan untuk mematikan televisi dan memperbanyak aktivitas fisik.
Hal ini diperkuat dengan temuan studi yang sama yang menyatakan bahwa pria yang berolahraga sedikitnya sebanyak 15 jam perminggu memiliki jumlah sperma 73 persen lebih banyak daripada pria yang tak melakukannya atau berolahraga dengan porsi kurang dari 15 jam perminggu tersebut.
2. Lebih puas dan bahagia terhadap pernikahan
Anda pecinta sinetron atau telenovela? Hati-hati karena menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2012, semakin Anda mempercayai kisah cinta yang Anda lihat di televisi itu maka semakin Anda tak merasa bahagia dengan hubungan pernikahan Anda sendiri.
3. Panjang umur
Menonton televisi tak hanya mempengaruhi kesehatan dalam jangka pendek tapi juga berdampak terhadap panjang pendeknya usia seseorang. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association mengemukakan bahwa setiap tiga jam waktu ekstra yang Anda habiskan untuk menonton televisi maka risiko Anda untuk meninggal akibat penyakit apapun akan meningkat hingga rata-rata 13 persen.
4. Tidur berkualitas
Setelah mengamati lebih dari 20.000 orang dewasa Amerika, peneliti menemukan bahwa hampir 50 persen partisipan dilaporkan menonton televisi minimal dua jam sebelum tidur. Padahal aktivitas ini dapat mengurangi jam tidur hingga pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan risiko depresi sampai kanker.
5. Mempertahankan berat badan sehat pada anak-anak
Membatasi aktivitas menonton televisi merupakan cara yang efektif untuk membantu anak-anak menurunkan berat badannya. Hal ini diungkap sebuah studi yang baru saja dipublikasikan dalam Journal of Nutrition Education and Behavior pada tahun 2012.
6. Jantung lebih sehat
Studi yang menemukan kaitan antara aktivitas menonton televisi dengan kematian juga mengungkapkan bahwa hal ini dapat merusak kesehatan jantung. Untuk setiap dua jam waktu ekstra yang dihabiskan seseorang di depan televisi maka risiko penyakit jantungnya meningkat hingga 15 persen. Belum termasuk risiko diabetesnya yang juga naik hingga 25 persen.
7. Bantu anak konsisten terhadap pola makan sehat
Menurut sebuah studi pada tahun 2012, anak-anak yang menonton televisi dilaporkan lebih suka mengonsumsi permen dan minuman yang mengandung gula setiap harinya serta cenderung malas jika diminta makan buah dan sayuran.